LONDON, 2014

Mumpung ingatan saya (sy) masih fresh, sy coba menulis pengalaman pergi ke London. Kali ini sy pergi tanpa suami, hanya dg Opa dan anak-anak.  Nekat ya, karena biasanya ada suami, jadi dia sbg penunjuk jalan, kalau sy seorang mau idak mau harus jadi penunjuk jalan dan pembaca peta -_-. Tapi karena Opa sudah ada disini, rasanya kurang afdol klo ke UK tapi belum ke London ^_^. Maklum yg dikenal kan London nya ^_^.

Dari Edinburgh to London kami naik kereta api, perjalanan kira kira ditempuh selama 4.5-5jam, bisa saja menggunakan pesawat (lebih cepat) atau bus (tapi tentunya lebih lama). Dengan pertimbangan harga dan membawa anak-anak, akhirnya sy pilih moda kereta api saja, dan tentunya kereta api disini juga nyaman. 


From Edinburgh Haymarket 

Harga tiket kereta tergantung season (high or low), seperti Januari setelah Tahun baru harga ticket kereta masih lumayan tinggi juga. Ticket dan fare kereta api dapat dilihat di website Scotrail. Kalau senang travelling atau sering berpergian, lebih murah mempunyai tiket Railcard (tiket diskon kereta) yang dapat dipakai selama 1th atau ada yg 3th. Berbagai macam jenis railcard, salah satunya kemarin saya membeli jenis Railcard Family seharga 30 pound berlaku 1th. Railcard ini dapat dibeli melalui online (save 3 pound kalau membeli online) atau langsung ke stasiun kereta api. Untuk Railcard Family, nanti akan ditulis 2 nama (suami dan istri/partner). Tidak perlu kedua nama yg tercantum di kartu harus berpergian bersama, seperti saya bisa mengajak Opa. Railcard family, berlaku untuk max 3 adult dan 4 anak (5-15th). Lebih jelasnya bisa dilihat langsung ke website Railcard. Anak dibawah 5th free (tidak mendapat tempat duduk), tapi dihitung-hitung kemarin, dg membeli kartu Railcard ini, sy bisa mendapat diskon lumayan. Waktu memesan tiket kereta online, akan mendapat konfirmasi via email tapi ini bukat tiket untuk masuk. Tiket dapat minta dikirim atau langsung diambil di ticket office/mesin pada hari keberangkatan dg menyertakan nomer reservasi tiket, dan jangan lupa untuk membawa kartu Railcard tadi (tapi sebetulnya pada waktu ambil tiket, Railcard sy tidak diminta, dan waktu di dalam kereta sy tidak diminta menunjukkan kartu railcard sy, sungguh percaya sekali ?).

Untuk hotel sy tidak mencari hotel mewah (pengennya sih bintang 5 ^_^) yg penting bersih dan bisa tidur, sy selalu pertama memilih hotel yang standard dulu seperti Premier Inn atau Ibis atau Travelodge. Pertimbangan memilih Premier Inn karena mereka menyediakan room untuk family, bisa saja harga double room dan family room sama, dan ini cocok untuk keluarga seperti kami 2 dewasa dan 2 anak. Premier Inn Hotel is recommended, dg harga yang tidak terlalu tinggi (tergantung lokasi hotel ya). Untuk comparison hotel lain dapat dilihat dari www.booking.com. Ada juga yg suka service apartment. Kalau rombongan mungkin baik jg memilih service apartment. Karena anak-anak masih kecil, hotel standard sperti ini masih Ok. Kalau single, pastinya lebih banyak pilihan sesuai kantong budget ^_^.
Setelah search semua hotel Premier Inn di London dengan membandingkan harga, lokasi dan transport, akhirnya sy memilih hotel Premier Inn Greenwich, lokasi ada di zone 2, sy dapat harga 65 pound/malam (Family room: 1 double bed+ 2 single beds). Waktu itu sy ke London setelah tahun baru sekitar tgl 3-5 Jan 2014. Lokasi hotel sangat dekat dg sta DLR Deptford Bridge atau bisa jg dari DLR Greenwich,  Tesco Express, dan bus stop. 10 min by bus no 177 ke National Maritim Museum dan Royal Observatory (GMT), bus stop ada di depan hotel. Not bad!! Dan ternyata ada bus dari Deptford Bridge Sta ke City Center (kira2 by bus 1 jam), yaitu bus no 453 jurusan menuju Madame Tussaud dg melewati London Eye, Websminter Parliament, Piccadly Circus Chinatown, Oxford Street.....^_^.. Not bad kan, apalagi Opa juga nggak akan kuat kalau naik turun tangga kalau naik kereta. 

Di hari pertama kedatangan, kami tiba sekitar 14.00. Dari King Cross St Pancrass, mengambil jalur Northern Line ke BANK Sta, dari Bank Sta naik DLR tujuan Lewinsham turun di Deptford Bridge Sta. Tidak terlalu sulit, karena petunjuk arah sudah jelas, dan tentunya sudah disiapkan dari rumah peta perjalanan, paling tidak arah ke dan dari hotel. Hanya pas ganti di Bank Sta, sy tidak melihat tujuan kereta ke arah mana, pas kereta berhenti sy langsung naik saja :p, ternyata salah, untungnya tidak perlu balik, saya turun di sta berikutnya dan ganti kereta ke arah sebenarnya. Sebab perlu hati hati juga, 1 jalur kreta untuk bbrp tujuan.

O ya untuk transport lokal di London, sy membeli Oyster card, tinggal tap in and out. Moda di London lebih banyak, bisa pakai tube underground, DLR, bus, atau train on the ground atau ya taxi ^_^. Atau kalau mau lebih enak tinggal pilih tour city sightseing. Kemarin sy putuskan untuk jalan sendiri saja. Untuk bus, 1x naik 1.4 pound, max 1 hari 4.4 pound. Kalau dengan tube zone 1-2: 2.1 pound (ini lebih jelasnya lihat di websitenya). Oyster card dapat dibeli di stasiun, untuk deposit card 5 pound dan pay as you go min 5pound, kalau sudah tidak dipakai kartunya bisa dikembalikan dan deposit 5 pound akan dikembalikan (dengan menunjukkan identity spt paspor). Oyster card dapat dipakai jg dg travelcard, travelcard ini untuk transport one day,atau 7 day, dst. Travelcard ini bisa dibeli bersamaan dg sewaktu membeli ticket kereta (Edin-London) scr online, dan harganya bisa sedikit lebih murah. Kemarin sy tidak ambil travelcard. Jadi tiap naik di deduct fare normal. Untuk journey planner di London, bisa cek dg menggunakan web TFL (Transport for London).

Setelah check in di hotel, kami berangkat lagi, sy putuskan untuk lihat Tower Bridge dulu. Ternyata saya salah ambil train, ambil journey dg train on the ground lebih mahal, kartu kreta oyster saya lgs habis -_- 7.9 pound. Entah mungkin apa jauh juga. Kami stop di London Bridge sta, seharusnya bisa jalan aja menuju rivernya, tapi kami naik bus (karena tidak tahu ternyata dekat saja, padahal nunggu bis nya lama kali ^_^ sampai tertiup angin). Sampai juga melihat Tower Bridge, spertinya lebih bagus lagi kalau sudah malam, ada light-nya. Tapi kami disitu jg sebentar, pokoknya sudah melihat dan pose didepan ^_^.

Tower Bridge, London
Dari Tower Bridge, kami makan dulu di EAT, karena tidak mau jalan jauh, ya makan didekat area situ saja. Menunya sandwich and salad ^_^. Setelah itu diputuskan pulang...sudah capek dan sore itu cuaca jg tidak bersahabat, very strong wind -_-, dan kali ini pulangnya naik bis ke hotel. Nekat saja, karena lihat jalur bis ada yg menuju Deptford Bridge (sta dekat hotel). Selama perjalanan, hanya lihat petunjuk bus stop, takut nyasar hihihi.....bah..akhirnya tanya bus drivernya, eh memang ga berhenti pas di stasiun, tapi di sisi jalan seberangnya. Selamet....^_^. Bagusnya bis London, didalam bis ada petunjuk destination, dikasih tau next bus stop dimana. Kalau bus di Edinburgh tidak ada, hanya khusus bus baru saja (mis no.1).

Hari kedua, rencana sy melihat Madame Tussaud, Buckingham Palace, Big Ben, London Eye, Chinatown dan Oxford Street. Ini satu arah...kalau bisa juga ke Harrods (pertokoan mewah milik pacar Lady Diana ). Dari sta Deptford Bridge, kami naik bis no 453 tujuan Marylebon Road dimana Madame Tussauds terletak, perjalanan kira2 1 jam ya. Sampai di madame Tussaud ternyata antrian sudah panjang sekali. Antrian untuk beli tiket on site sudah diperkirakan 3 jam, dan antrian yg sudah membawa ticket pun juga panjang -_-. Sy belum mempunyai tiket, sebetulnya tiket bisa dipesan scr online dulu, tapi sy memutuskan tidak jadi beli karena untuk online ada pilihan slot waktunya, takutnya sy nggak bisa sampai dalam waktu yg sudah sy pilih.  AArrgh sudahlah yang penting foto dulu didepannya ^_^. Next time....Kalau membeli ticket Madame Tussauds scr online dapat diskon 25%, dan jg ada penawaran ticket combi dg attractions lainnya. Lebih jelasnya ke web Madame Tussauds.

In front of Madame Tussaads - London
Stasiun terdekat Madame Tussaads adalah Baker Tube Station, di depan Baker Tube Sta, kami berfoto dulu dg patung Sherlock Homes, patung detektif fiksi yang rumahnya terletak di 221B Baker Street. Karena tidak ada tempat di dalam stasiun mk patung ini diletakkan diluar/didpn Baker Tube Sta di Jalan Marylebon.

Sherlock Homes front of Baker St Sta

Dari Madame Tussauds, sy putuskan untuk melihat Buckingham Palace, dg naik bus no 12 (lupa pastinya). Sy tanya petugas disekitar stasiun kereta dimana bus stop menuju Buckingham Pl. Ternyata didepan bus stop ada KFC dan McD, mampir dulu lah meskipun masih pagi jam 10.30 an  hahaha. Untuk ke Buckingham Palace kami turun di Victoria bus stop. Karena ragu jalan ke arah mana, lagi2 sy bertanya orang lagi kemana arah Buckingham Palace ^_^ (padahal di dekat traffic light sudah ada peta :p). Malu bertanya kan sesat di jalan, mana hari itu hujan sanga deras. Akhirnya sampailah di Queen Galery, tp kami hanya masuk di souvenir shop saja sambil menunggu hujan reda.

The Queen`s Gallery

Hujan mulai berhenti, kami lanjut untuk melihat istana Buckingham Palace, istana ini hanya dibuka pada musim panas saja shg kami hanya foto di depannya saja. Kalau mau kesini lebih bagus cek jam pergantian penjaga (guard), jadi bisa lihat suasana guards berbaris. Jam pergantian bisa dilihat di web resmi Buckingham Palace.

Buckingham Palace di kala hujan

Dari Buckingham Palace, kami jalan balik lagi ke Victoria St, melanjutkan perjalanan menuju London Eye dg naik bus no 211 (bus stop ada didepan Zara). Sebelum beranjak ke London Eye, kami mampir ke toko sepatu Clark, ceritanya karena kaki sudah penat dan ingin duduk sebentar kami pura pura masuk melihat sepatu ^_^ sebetulnya juga mencari titipan sepatu kakak sy. Setelah nomer sepatu yg dicari tidak ada, maka lanjutlah perjalanan ke London Eye. Kami melewati Websminter Abbey dan Big Ben, sayangnya dan malasnya untuk turun lagi, jadi lihat saja dari bus, dan bisa foto dari tempat London Eye ^_^.
Dari rumah, Kiyo sudah pengen banget naik ke London Eye. Cuman naik ini aja dia bisa behave baik gak lari sana sini. Ticket London Eye bisa dibeli online maupun on site. Kalau membeli online bisa mendapat diskon dengan pembelian tiket attraksi lainnya mis Madame Tusaads atau London River Eye. Sy membeli tiket on site, adult sekitar 19 pound dan anak >5th 14 pound.

Big Ben captured from bridge

London Eye


Kiyo in London Eye

View from London Eye

Kimi in London Eye

Big Ben captured from London Eye

Big Ben from River Thames
Sementara sy dan anak-anak yg naik London Eye, Opa menunggu di Cafe tempat tiket sales. Opa tidak mau ikut, lagipula waktu Kiyo kecil kami (Opa, Oma, Kiyo dan sy )pernah naik Spore Flyer :d. Di daerah ini pula, ada Seaworld dan London Dungeon. Tapi kami tidak pergi keduanya. Dari London Eye, kami menuju ke Oxford Street (pusat pertokoan/shopping) dg menggunakan bis no 453 lagi (bis ini juga melewat Piccadly China Town dan Oxford Street). 

Regent Street

Kami tidak turun di Oxford street nya, tapi di Regent Street, juga masih daerah pertokoan. Tidak selang lama, karena anak-anak mulai ribut, dan sempat kalang kabut cari WC buat Kimi yg sakit perut -_-, masuklah sy ke Starbuck di Regent Street yang untung ada Toilet. Setelah itu, kami putuskan untuk pulang. Sayang sekali tidak mampir China Town untuk mencicipi makanan China, apa daya Opa dan anak-anak sudah capek. Dari Regent St ke hotel, kami naik bus yang sama hanya skg tujuan hotel (sta Deptford bridge). Makan malam sy membeli Fish and Chips and fried chicken yg ada di depan hotel dan sandwich,salad sy beli di Tesco Express. Tiba di hotel masih pk 5 sore, sebetulnya sy ingin melanjutkan jalan-jalan sendiri di petang hari, ingin mengabadikan foto di waktu malam, tapi kaki sy sudah penat juga lebih baik menyiapkan tenaga buat esok hari.

Hari ketiga atau terakhir sebelum pulang,  sy mengajak untuk melihat Maritime National Museum dan Royal Observatory GMT di Greenwich yang lokasinya tidak jauh dari hotel. Kami naik bus kesana, karena mungkin itu hari Minggu, bus yang ada tidak sesuai jadwal yg tepat jadilah kami menunggu bebrp lama.
Kami sampai di museum pk 9.30, masih belum buka. Kami menunggu sambil jalan-jalan disekitarnya. Di depan National Maritime Museum, adalah University of Greenwich. Kami menyusuri jalan menuju ke River Thames, Greenwich Pier. Di lokasi Greenwich Pier pula terletak Cutty Sark, a British Clipper ship, salah satu dari tiga kapal original dg composite konstruksi yg berada di London dari abad 19. 

Cutty Sark captured from far distant

Kami tidak masuk ke dalam Cutty Sark, karena juga belum buka. Untuk hari hari biasa dan libur mereka juga mempunyai program untuk anak-anak. Setelah berfoto-foto di sepanjang sungai, kami berbalik lagi ke National Maritime Museum. Ticket masuk free, kecuali untuk masuk ke special eventnya. Di dalam museum ini juga ada tempat untuk main anak-anak.

Kimi and National Maritime Museum

Inside the Museum

the Cafe in 2nd Floor

Children Room

Children Room

Di samping National Maritime Museum, adalah  bangunan abad 17 the Queen`s house, royal vila yang cantik dan gedung classic pertama di England. Kami tidak masuk ke dalam the Queen`s house. Dan di belakang dari the Queen`s House dan National Maritime Museum adalah Royal Observatory Greenwich, kami juga tidak kesini karena harus jalan kaki melalui park yg besar dan jalannya sedikit naik. Jadi kami hanya melihat dari bangunan the Queen`s house berada. The Royal Observatory Greenwich ini adalah rumah Greenwich Meridian Time, dimana garis meridian utama berada.

the Queen`s House, Greenwich

Royal Observatory Greenwich in cloudy day

Dari Royal Museum Greenwich, kami mampir makan siang dulu sebelum kembali ke hotel dan balik ke Edinburgh. Di daerah Greenwich, ada rumah makan Chinese, Noddle Time, sperti orang yang sudah lama tidak makan nasi, rasanya senang sekali bisa makan nasi ^_^, sampai akhirnya kelamaan menunggu bus. Bus ke hotel tidak sesuai jadwal yg tertera. Sy sudah kawatir waktunya mepet sekali, ambil koper di hotel lalu langsung berangkat ke King Cross sta karena sy sudah reserve seat untuk jam 14.15. Dan salahnya lagi tiba di King Cross sta sy malah keluar ke arah International departure, alhasil harus menyeberang ke domestik departure sambil berlari-lari dan sy melihat Opa sudah terengah-engah, akhirnya sudahlah terpaut 1 menit kereta sudah berangkat. Untungnya, waktu sy pesan ticket, sy ambil ticket yg bisa digunakan kapan saja (off peak), jadi sy masih bisa berangkat dg kereta berikutnya namun tidak bisa reserve seat. Walau akhirnya tempat duduk kami berpencar tapi masih satu gerbong, sy lega bisa naik kereta berikutnya dan kembali ke Edinburgh dg selamat ^_^. Sayangnya karena ingin cepat kembali ke Edinburgh, tidak sempat foto di platform 9 3/4, platformnya Harry Potter ^_^.

King Cross Sta
Itulah cerita sy berpetualangan ke London dengan membawa dua anak kecil 7 dan 3.5th dan 1 orang tua. Kebiasaan kalau berpergian, suami yang selalu pegang peta, atau dia yang baca peta, dan saya hanya yg menyiapkan rencana tempat yg dituju dan lokasi, naik apa tapi untuk baca peta lokasi saya ada dimana sekarang sama sekali sy pasrahkan ke suami ^_^. Tapi kali ini sy pelajari dulu, dan sebetulnya perjalanan kali ini tidak terlalu banyak jalan dan tidak masuk tiap atraksi. Kami hanya melihat-lihat dari luar (dari bus). Lebih enaknya memang memakai bus hop on hop off, bus yg berkeliling dan berhenti di setiap tempat atraksi, tapi karena harganya juga `lumayan` kalau ber-4, lebih baik jalani sendiri. Meskipun antara capek, sebel, gregeten membawa krucil2 tapi senang juga, akhirnya sy sudah ke London ^_^.

Short holiday in my Home country (2012)

Akhirnya perjalanan menempuh Indonesia dulu....
dalam pesawat Garuda

Selamat datang Jakarta yg selalu macet hehehe, hari itu sampai dijemput staff papa. Sebelumnya, aku sudah woro2 bakal banyak barang, apa ada mobil yg cukup buat nampung 1 keluarga dan barang2 160kg++ hahaha. Yeah, sedikit berdesakan, tibalah di home suit home. Very happy to see my dad ... and of course he was very happy to meet his grandchildren ^_^
We spent our time in jakarta and Bandung for 1 week, then we flight to Jogja for several days. Then off to Surabaya by train and off to Bali by plane for 4 days.
Yah, rupanya juga ada hikmah dibalik pengurusan visa yg tertunda2, krn aku sekeluarga bisa datang ke acara pertunangan adikku. 

Jakarta, Bandung
Di Jakarta kita tinggal di rumah opanya Kiyo Kimi di Serpong. Tidak banyak pergi kemana2 sih, hanya seputar serpong, makan di bandar Djakarta, mall baru, dan nggak banyak ketemu teman, karena susah waktunya dan mmg waktu yg ada kuhabiskan bersama keluarga saja. Kami pergi ke Cibubur.

lupa nama lokasi ini

Lalu, sama Opa diajak ke bandung, kami menginap 1 malam saja (free hotel dari supplier haha). Kami berangkat pagi, perjalanan untungnya lancar hanya waktu di jalan tol keluar serpong sedikit masalah dg pengendara mobil lain -_- (this is Jakarta!). Check in hotel, lalu kami pergi ke Trans Studio. Menurutku ya lumayan sih....cuman kita ga bisa main smuanya. Pengennya sih aku mau main smua hahaha (yeah the last day in Japan aku gak kesampean ke Disney lagi -_=). Sore, kami pergi ke tempat makan macam gazebo (lupa namanya), berjajar banyak warung2 makan kita tinggal pilih saja yg mana. Menurut kami, makanan yg dijual disitu mahal2 sekali, 45-50rb an untuk satu piring ns goreng -_- yg rasanya biasa aja (tak beda dg harga bento di Jepang). 
Some pict @TransStudio
Hari berikut di bandung, kami pergi ke Kampung Gajah, bukan gajah beneran yg kita lihat sih, tapi permainan outdoor. Sebetulnya bagus dan banyak wahananya, kita bisa beli tiket untuk seluruh permainan di wahana atau hny tiket masuk saja. Ada wahana air jg, kolam renang. Tapi menurut staff penjaga disitu, karena terlalu sering hujan, banyak permainan yg biasanya gak jalan kalau hujan. Jadi kita tidak beli tiket unk smua wahana.
Di dalam nya jg ada restaurant dg style gubuk2 gitu dg menikmati pemandangan alam. Tapi kita nggak makan disitu (habis dapet breakfast kenyang hehehe). Sebetulnya bagus juga, hanya saja memang perlu ditingkatkan untuk trainning staff dan maintenance nya agar bisa terjaga dg baik. Karena nggak beli tiket smua wahana, kita beli tiket per wahana saja untuk Kiyo. Lagipula kita memang tidak berniat unk menghabiskan waktu disini.


Habis dari makan siang, kita bertolak kembali ke Jakarta. Kami makan siang di hotel kecil di jalan Setiabudi, ini hotel jaman aku msh kecil klo diajak ke Bandung nginepnya disini. Ini rumah yg dijadikan hotel, makanannya enak dan porsi besar, soal harga sesuai lah.

Yogyakarta
Kita bertolak dulu ke Jogja, buat nyekar dulu ke makam Oma. Walau mamah udah enggak ada, tempat aku pulang ya tetep aja Jogja, krn msh ada cicikku yg dirumah Jogja. Kali ini, Kiyo kita ajak tengok Oma ke makam, biar dia tahu dimana Oma skg. Kalau udah di Jogja, benernya malas kemana2, paling keluar makan dan pergi ke pasar Beringharjo ^_^ hehehe. Tempat makan yg dituju, Suharti, lotek, Jejamuran, atau warung tenda nasgor deket rumah aja hehehe. Di Jogja, di lantai bawah rumah dipakai untuk toko kelontong, kalau mamah msh ada, biasanya sore2 gitu duduk2 di depan toko ama makan ice cream ^_^. Sekarang hix enggak bisaaaa....Kiyo klo ke Jogja seneng banget, karna udah disiapin itu ama Wak nya speda baru, helm baru, tiap sore diajak naik sepeda ke lapangan kantor DPR dekat rumah hehehe.

Surabaya
Dari Yogyakarta menuju Surabaya, kita naik kereta Sancaka ^_^ dg berbekal nasi kotak gudeg heehehe. 

tut tut...Sancaka Train
Sstt, ternyata harga tiket Sancaka sudah naik....weleh weleh sudah menembus harga Rp 150.000,- dari jamanku kuliah 45rb, lalu naik2 terakhir rasanya 75rb, eeh kok melonjak ya...-_-

Di Surabaya, satu hal pastinya aku harus ketemu ama sobat lama ^_^. Not many, tp untuk yg ini harus hehehe. Thanks Vira and Sefca, yg membawaku jalan2 hehehe. 
Kalau ke Mall atau supermarket nih anak2 sukanya main di softplay gitu....ada yg per jam ada yg sepuasnya...banyak pilihannya yaaa...enak banget hehehe.

Main main

Dan makan makan........ayam goreng primarasa, XO suki, rm cina yg di ngagel.....(aiih lupa namanya).
With Opa, Engkong, Mak

BALI

Kali ini pulang, aku minta ke Bali, maklum belum pernah ke Bali hihi. Kami menginap di Best Western Kuta, hotelnya lumayan kok dan dekat sekali dg Pantai Kuta, walau bukan hotel bintang 4 atau 5 tapi dari lantai atas hotel kita beisa melihat keindahan Pantai Kuta, tanpa perlu ke pantainya hehehe. Dari Surabaya kami terbang ke Bali, di Bali kami menyewa mobil. Karena Benny udah sering ke Bali, jadinya masih tahu jalan ^_^.




Dari Bali, kami pulang ke Surabaya, adikku lamaran dan tunangan. Kok ya pas waktu aku pulang, tapi sayang sekali kami tidak bisa hadir dalam pesta pernikahan mereka.
Sehari setelah lamaran adik, suami segera terbang ke Edinburgh, tinggal aku dan anak2 kami balik ke Jogja sambil menunggu suami mencarikan tempat tinggal dan sekolah buat anak-anak.

...........
Singkat cerita...akhirnya suami sudah mendapatkan flat dan sekolah, kami berangkat tgl 16 Nop 2013 melalui Jakarta.
And here we are.......Edinburgh we are coming..