Move out Move in

Late post tahun kemarin Ags 2013.
Akhirnya kami memutuskan pindah dari daerah flat kami pertama, sebetulnya sayang juga karena Kiyo sudah mulai terbiasa dengan sekolahnya. Tapi, atas rekomendasi teman, kami ingin mencari tempat tinggal yang lebih baik untuk lingkungan rumah, sekolah dan komunitas, dan tentu saja tetap pertimbangan jarak ke dan dari kantor kerja. 
Lingkungan rumah dan sekolah kami yang pertama, sebetulnya tidak jelek jelek sekali (tidak ada pemabuk ^_^), nggak ramai hanya memang ramai jalan raya, tetangga juga baik baik, dan seperti tinggal di perumahan (seperti di Indonesia). Namun, kami ingin mencari daerah yang baik untuk keluarga, dan kualitas sekolah yang lebih baik karena sekolah disini berdasarkan catchment area. 
Setelah akhirnya masa pencarian rumah/flat, bolak balik viewing tapi belum ada yang sreg di hati dan di `budget`, akhirnya kami menemukan juga rumah yang tanpa sengaja, atau tanpa kami duga dan kami putuskan `ok, coba saja, kalau memang gak dapat, memang belum waktunya`. Sebelumnya kami sempat sudah ok dengan sebuah flat di lantai bawah, kedua belah pihak sudah `ok` tinggal tunggu tanda tangan dan surat-surat, tapi karena sesuatu hal yang janggal di surat surat tsb, akhirnya kami memutuskan batal saja. Aku sendiri kawatir, karena kami ingin waktu pindah itu pas dengan waktu ajaran sekolah baru, supaya Kiyo bisa memulai dari kelas yang baru dan kami sudah kontak sekolah yang baru didaereah itu. Waktunya mepet sekali, dan memang tidak banyak rumah available di daerah yang kami inginkan ini, adapun yang avalaible, uangnya yang nggak available dari kantong kami ^_^. 
Singkat cerita, kami mendapatkan rumah tipe terrace house yang harga yang kami dapatkan kok ya sama dengan harga flat sebelumnya, malah kami dapat tambahan ruang dan punya kebun depan dan belakang, walaupun kecil tapi bersyukur kami bisa merasa nyaman tinggal di lingkungan yang semoga lebih baik.
Lingkungan sekolah juga lebih baik, pada awalnya aku juga tidak mengenal siapa siapa, dan bingung dan terlebih kasihan sekali melihat Kiyo hanya sendiri. Tapi Puji Tuhan, satu dua orang ibu mulai menyapaku. Itu rasanya sesuatu sekali, tidak banyak foreigner di lingkungan kami tapi kebanyakan orang lokal sini cukup baik pada kami.
Satu dua orang tua murid, mengajak kami untuk `playdate` setelah pulang sekolah. Mulanya aku ikut menemani, tetapi setelah itu, kami bergantian menjemput sekolah kalau pas playdate. Kimi juga akhirnya bisa masuk Nursery yg afternoon, dan nggak ada masalah, dia enjoy dengan sekolahnya.
Perbedaan antara Kiyo dan Kimi, Kimi lebih aktif bicara kosakatanya bertambah cepat setelah dia masuk Nursery, sedang Kiyo karena dia tidak banyak bicara jadi kami tidak tahu sampai dimana kemampuannya berbahasa Inggris. Tapi sampai saat ini Kiyo bisa mengikuti pelajaran di sekolah, kata gurunya tidak ada masalah di sekolah.
Mungkin anak anakku memang tidak bisa sepandai anak orang lain yang bisa cepat menyesuaikan dengan bahasa lokal, tapi aku harus bisa belajar bersyukur karena pada akhirnya anak-anak bisa bergaul dan disukai teman teman sekelasnya. Bahkan diluar kelas mereka pun, ada yang kenal Kiyo dan Kimi ^_^. Walaupun masih saja Kiyo sering malu dan pendiam.

Lingkungan sekitar rumah

Taman bermain dekat rumah, dekat sekolah

Primary school, only 3 min  on foot dari rumah
Halaman Sekolah, tiap pagi anak2 P2 berbaris disini
Karena pindah rumah, kami pun juga mencari gereja yang baru yang inginya di lokal area tempat tinggal saja. Dan teman kami mengajak datang ke gereja St Mungo`s, dan kami pun merasa cocok disini. Suasana kebaktian juga tidak ramai (musik) sekali dan juga tidak hening sekali, dan orang-orangnya juga sangat welcome. Dan kami juga merasa senang dengan Sunday Service untuk anak-anak. 
Di gereja ini mempunyai dua kali Sunday Service, di pagi dan sore hari. Hanya di pagi hari saja, Sunday Service untuk anak-anak dari bayi sampai high school. Jam nya juga sama. Jadi sebelum orang tua masuk kebaktian umum, anak-anak masuk kelas masing-masing sesuai umurnya. Ada aktivitas yang disesuaikan dengan umur anak.
Gereja ini juga mempunyai parent and toddler group di hari Selasa dan Rabu pagi, terbuka untuk siapa saja, hanya 1 pound per family, kita bisa datang untuk bermain, chat, snacks, craft activity. Karena Kimi masuk nursery yang siang, aku biasanya ajak ke group ini 1x. Aku senang ke group ini, karena juga ada sing a song. Waktu sebelumnya ke parent n toddler group dari community lain, gak ada sama sekali nyanyi atau craft, ya hanya bermain dengan mainan yang disediakan di grup tersebut.
Selain untuk anak-anak, ada jg house group, bible study group, male group dan mom to mom group. Aku pribadi tidak mengikuti semuanya itu sih.
Well, so far kami suka tinggal disini, banyak kegiatan untuk anak-anak juga, after school club, Gala children, dll yang nggak perlu jauh jauh keluar dari rumah.